Doha - Pencarian Malaysia Airlines MH370 terus
dilakukan hingga kini, di tengah cuaca buruk dan harapan yang makin
menipis. Sudah setahun lebih sejak Boeing 777 tersebut hilang bersama
239 orang di dalamnya, Sabtu 8 Maret 2014. Korban selamat mustahil
ditemukan.
MH370 yang hilang secara misterius dalam penerbangan
dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China memicu sejumlah teori
konspirasi. Dari dugaan sabotase, api yang muncul tiba-tiba di pesawat,
ditembak jatuh, kendali pesawat diretas, cuaca buruk, bunuh diri pilot,
hingga unsur terorisme.
Dan kini, sejumlah ahli matematika
mengklaim, Boeing 777 tersebut menghilang tanpa jejak karena jatuh di
Samudra Hindia pada sudut 90 derajat. Tegak lurus.
Ahli
matematika dari Texas A&M University di Qatar, Goong Chen
mengatakan, bukti bahwa MH370 jatuh dalam kondisi vertikal sangat kuat.
Posisi
jatuh di mana hidung pesawat menghujam samudra membuat badan pesawat
utuh. Juga menjelaskan mengapa tak ada satupun puing dan bahan bakar
yang bisa menjadi petunjuk keberadaan MH370.
Tak seperti dalam
kecelakaan Air France Penerbangan 447 pada 1 Juni 2009. Kala itu 3.500
puing ditemukan mengambang dan segera dievakuasi -- meski dibutuhkan
waktu 2 tahun hingga badan pesawat diangkat.
"Apa pastinya yang
terjadi di saat-saat terakhir MH370 tetap menjadi misteri hingga suatu
ketika kotak hitam ditemukan dan diterjemahkan," kata Chen, yang
memimpin simulasi komputer forensik, seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Kamis (11/6/2015).
"Namun,
forensik mendukung kuat dugaan bahwa MH370 jatuh ke air dalam kondisi
menukik tajam, dengan hidung yang kali pertama menghantam samudra," kata
dia.
Menurut simulasi dinamika fluida, jatuh secara vertikal
memicu lebih sedikit resistensi. Chen mengatakan, dengan posisi jatuh
seperti itu, sayap pesawat akan pecah seketika, namun, bagian lain dari
MH370 tetap utuh. Puing yang besar dan berat mungkin tenggelam di dasar
samudra.
Meluncur ke dalam air adalah manuver terampil yang
pernah dilakukan Kapten Chesley Sullenberger saat mendaratkan pesawat US
Airways Penerbangan 1549 ke Sungai Hudson di New York pada 2009.
Sebanyak 115 penumpang dievakuasi dalam kondisi cedera, namun hanya 1
orang yang diharuskan menginap di rumah sakit. Kejadian tersebut
dijuluki "Miracle on the Hudson" dan sang kapten dielu-elukan sebagai pahlawan.
Namun,
skrenario pendaratan tersebut mungkin tak sengaja dilakukan oleh MH370.
Sebab, "mendaratkan peawat besar di Samudra Hindia nan luas -- bukan di
sungai seperti US Airways -- pasti akan melibatkan ombak setinggi
beberapa meter, yang berpotensi membuat burung besi itu pecah dan bocor.
Chen yang bekerja di Jurusan Matematika di Texas A&M
University sejak 1987, memimpin tim periset dari Texas A&M, Penn
State, Virginia Tech, MIT, dan Qatar Environment and Energy Research
Institute.
Ahli matematika dari Texas A&M University di Qatar, Goong Chen Hasil riset yang mereka simpulkan dipublikasikan jurnal dalam Notices of the American Mathematical Society edisi April 2015.
Studi
matematika tersebut dilakukan tak lama setelah Presiden maskapai
Emirates, Tim Clack menyebut, Pemerintah Australia diduga akan
menghentikan pencarian.
"Hanya soal waktu sebelum pencarian
dihentikan," kata dia di tengah pertemuan tahunan International Air
Transport Association di Miami, Amerika Serikat,
"Apakah kita
punya solusi? Apakah kita punya penjelasan? Apa penyebabnya? Apa
alasannya? Tak ada. Semua itu membuat kita melakukan hal yang sia-sia.
Kasus Amelia Earhart (yang hilang tanpa jejak) kembali terulang."
Earhart menghilang pada 1937, saat mencoba terbang sendirian mengelilingi dunia. Pesawatnya tak pernah ditemukan.
Pada
bulan April tahun ini, Malaysia, Australia dan China mengumumkan bahwa
zona pencarian MH370 akan diperluas 2 kali lipat, termasuk area
terpencil di Samudera Hindia bagian selatan, menjadi 120.000 km persegi.
Namun, pencarian di tengah Samudra bukan perkara mudah. Foto-foto ini menjelaskan alasannya: Ombak raksasa yang menghantam kapal tim pencari:
Pencarian MH370 di tengah cuaca buruk (ATSB) Pencarian dihadang cuaca buruk dan membatasi jarak pandang:
Pencarian MH370 di tengah cuaca buruk (ATSB)Air laut memasuki buritan kapal tim pencari MH370:
Terimakasih atas kunjungan Kamu Karena telah Mau membaca artikel Malaysia Airlines MH370 Menghujam Samudra pada Sudut 90 Derajat?. Tapi Kurang Lengkap Rasanya Jika Kunjunganmu di Blog ini Tanpa Meninggalkan Komentar, untuk Itu Silahkan Berikan Kritik dan saran Pada Kotak Komentar di bawah. Kamu boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Malaysia Airlines MH370 Menghujam Samudra pada Sudut 90 Derajat? ini jika memang bermanfaat bagi kamu, tapi jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Pengunjung yang baik akan memberikan komentarnya di sini :p. Terima Kasih :)