- Back to Home »
- News »
- Fenomenal! Rumus Fisika Ini Kuak Misteri Malaysia Airlines MH370
Perdana Menteri Malaysia Najib
Razak mengungkapkan, kesimpulan tersebut didasarkan pada analisis yang
dilakukan perusahaan penyedia data satelit Inmarsat -- yang menggunakan
teknik baru untuk mendeteksi pergerakan pesawat dan di mana ia berakhir.
Lembaga Inggris, Air Accidents Investigation Branch, yang menyelidiki insiden serius pesawat udara sipil, juga ikut andil.
Bagaimana data satelit bisa mengungkap nasib pesawat yang bangkainya belum lagi ditemukan?
Kepada BBC,
Inmarsat mengaku memberikan sejumlah data anyar pada Air Accidents
Investigation Branch (AAIB) Minggu lalu. Dengan menekankan, bahwa
informasi-informasi tersebut harus dicek kembali sebelum diumumkan ke
publik.
Inmarsat mengatakan, kalkulasi yang mereka hasilkan
melibatkan sejumlah besar analisis data, yang fokus pada sejumlah faktor
termasuk pergerakan pesawat lain.
Juga melibatkan permodelan yang sama sekali baru. Itu mengapa analisis membutuhkan waktu sebelum dihasilkan kesimpulan.
"Seperti
yang dinyatakan Perdana Menteri Malaysia, kami bekerja sama dengan
perusahaan Inggris Inmarsat menggunakan data satelit untuk menentukan
area yang menjadi fokus pencarian MH370," demikian kata juru bicara Air
Accidents Investigation Branch (AAIB), seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Senin 24 Maret 2014 malam.
"Kami tak bisa berkomentar lebih jauh terkait investigasi, yang dipimpin otoritas Malaysia."
Sementara, seperti dimuat Reuters,
Inmarsat Inggris mengaku menggunakan metode yang ditemukan pada Abad
ke-19 untuk menganalisis 7 'ping' yang ditangkap satelitnya dari
Malaysia Airlines MH370 -- untuk menentukan tujuan akhir pesawat nahas
itu.
Ping secara otomatis dikirimkan setiap jam dari pesawat
setelah sistem komunikasinya berhenti. Dari itu, ditemukan indikasi
MH370 terus terbang setidaknya selama 5 jam setelah menghilang dari
jalur penerbangan yang semestinya -- Kuala Lumpur ke Beijing.
Berdasarkan
waktu sinyal mencapai satelit dan elevasinya, Inmarsat awalnya berhasil
memberi informasi soal 2 koridor yang mungkin dituju oleh MH370: utara
(Thailand ke Kazakhstan) dan selatan (dari ujung barat Indonesia hingga
Samudera Hindia).
Tak sampai di situ. Para ilmuwan Inmarsat lalu memeriksa `ping` samar
yang ditangkap satelit dari pesawat menggunakan 'efek Doppler' --
perubahan frekuensi gelombang akibat perubahan posisi atau pergerakan
pengamat relatif terhadap sumber gelombang atau sebaliknya -- untuk
koridor utara dan selatan.
Dengan membandingkan model ini dengan
lintasan pesawat lain di rute yang sama, para ahli menghasilkan
'kecocokan luar biasa' antara prediksi Inmarsat -- bahwa MH370 menuju ke
selatan -- dengan pembacaan data dari pesawat lain di rute itu.
Secara
definitif terungkap, pesawat pasti mengambil jalur selatan. "Kami
mengambil data yang didapatkan dari pesawat kemudian diplot menjadi 2
jalur. Kemudian itu mengerucut ke jalur selatan," Jonathan Sinnatt,
kepala komunikasi Inmarsat.
Temuan dikonfirmasi terlebih dulu ke perusahaan satelit lain sebelum disampaikan ke penyidik pada hari Senin.
Cara
itu adalah terobosan. Sebab, kurangnya data -- hanya ping samar yang
diterima oleh satelit tunggal setiap jam atau lebih -- berarti, teknik
seperti triangulasi menggunakan sejumlah satelit atau GPS (Global
Positioning System) tidak dapat digunakan untuk menentukan jalur
pesawat.
Fenomenal!
"Algoritma dan teknik yang mereka terapkan untuk
mencoba menentukan lokasi area tertentu di mana transmisi terakhir MH370
dibuat benar-benar sangat fenomenal -- sekaligus tragis -- karena
mengungkap bahwa pesawat tersebut berakhir di samudera luas."
Dr
Boxall melanjutkan: "Inmarsat mulai dari awal. Mereka mungkin telah
meringkas sebuah riset yang bisa makan waktu setahun menjadi hanya
beberapa minggu."
"Jadi, mereka telah menelaah semua data sinyal
yang mereka miliki, semua rekaman di tangan mereka, dan mengolahnya
berkali-kali untuk mencoba dan menentukan di mana tanda keberadaan
pesawat berasal. Secara teknologi itu benar benar mencengangkan," kata
Boxall. "Inmarsat tak akan merilis informasi seperti itu tanpa keyakinan
100 persen."
Secara terpisah, Philip Baum, editor Aviation
Security International Magazine mengingatkan, meski lokasi MH370 telah
diketahui, misteri belum terpecahkan.
"Kita masih yakin, ada
tindakan yang disengaja yang terjadi dalam penerbangan, di kokpit, yang
membuat pesawat berbalik dan menuju selatan," kata dia. "Lebih jauh,
kapal terbang itu bisa mencapai Antartika. Jadi, hingga kotak hitam (black box) ditemukan, kita tak akan mengetahui kenapa."
Balck
box memang harus segera ditemukan. Sebab, baterai kotak hitam pesawat
penerbangan MH370 hanya mampu bertahan selama 30 hari sejak dilaporkan
hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014.
Kotak hitam merekam data sistem pesawat termasuk tindakan para pilot sejak mesin dihidupkan.
Lantas, bagaimana cara menemukan kotak hitam MH370 di kedalaman dan luasnya samudera?
Ilmu
pengetahuan sejatinya menyediakan cara. Seperti yang dilakukan untuk
menemukan lokasi bangkai pesawat Air France AF447 yang hilang saat
mengudara dari Rio de Janeiro di Brasil ke Paris, Prancis 1 Juni 2009.
Puing A330 Airbus ditemukan mengambang di permukaan Atlantik 5 hari
kemudian.
Namun, butuh dua tahun untuk menemukan dan mengangkat bagian terbesar pesawat dan 104 jasad di dalamnya pada Mei 2011.
Pencarian
AF447 makan proses panjang. Salah satunya dengan melibatkan para ahli
matematika -- yang menggunakan Teorema Bayes yang dicetuskan pendeta
sekaligus matematikawan dari Abad ke-18, Thomas Bayes.
Bagaimana cara kerjanya? Baca selengkapnya di tautan ini.
Ditulis Oleh : Unknown
