- Back to Home »
- Technology »
- Pengamat: Pemerintah Bisa Danai OTT Lokal Lewat BP3TI
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengkritik upaya pemerintah yang membantu Over the Top
(OTT) lokal hanya dengan menjembatani mereka dengan para operator
telekomunikasi. Sebab, fasilitasi saja masih dirasa kurang untuk melawan
OTT asing.
Dikatakan Heru, OTT asing memiliki kekuatan
finansial, sehingga tidak sulit bagi mereka untuk berkembang dengan
bekerja sama lewat operator. Namun, beda ceritanya jika OTT lokal yang
mengajak kerja sama, yang notabene tidak memiliki pendanaan yang kuat.
Maka
dari itu, kata Heru, permasalahan tersebut dapat teratasi, dengan
bantuan pemerintah. Dikatakannya, pemerintah dapat membantu OTT lokal
lewat pendanaan yang dimiliki Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan
Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI).
"Pemerintah bisa bantu,
karena punya BP3TI. Lembaga ini harusnya bisa membangun dan
mengembangkan inkubator nasional. Dana yang dimiliki BP3TI cukup besar,
sehingga tidak masalah soal pendanaan," ujar Heru kepada VIVA.co.id, Jumat, 12 Juni 2015.
Ia juga menyarankan agar para operator telekomunikasi dalam membantu pertumbuhan OTT lokal ini, tidak pilih kasih.
"Selain
soal dana, cara pandang operator juga perlu diubah. Jangan sampai isu
aplikasi dan lokal konten untuk pencitraan saja," ungkap dia.
Misalnya dengan lomba, atau inkubasi tidak jelas. "Terus, jika ada
OTT lokal yang ingin bekerja sama dengan operator, jangan berpikir
monetisasi terus. Kalau sudah gitu, yakinlah, akhirnya yang
berkembang ya OTT asing, atau OTT yang mengklaim lokal, padahal hanya
pakai nama atau perusahaan Indonesia," tuturnya.
Seperti
diketahui, beberapa waktu lalu Menteri Komunikasi dan Informatika
(Menkominfo) Rudiantara menyatakan komitmennya dalam membantu OTT lokal,
agar mampu bersaing dengan OTT asing seperti Facebook, Twitter, Google,
WhatsApp, dan lainnya.
Disebutkan, dukungan tersebut dalam
bentuk pemerintah akan menjembatani OTT lokal ini kepada para operator
telekomunikasi. Dijelaskan pula, hanya sekitar lima atau enam OTT yang
akan difokuskan pemerintah untuk didorong pertumbuhannya.
"Karena kalau lima atau enam OTT lokal, jadi kita bisa fokus untuk tumbuhkan mereka," ujar Rudiantara.
Ditulis Oleh : Unknown
