- Back to Home »
- News »
- NASA: 85 Tahun Lagi, Bumi Akan `Terbakar
Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mengumumkan prediksinya lewat sebuah dataset bahwa bumi akan mengalami perubahan iklim besar-besaran dalam waktu 85 tahun lagi, tepatnya di tahun 2100.
Pihak NASA merilis dataset
tersebut lewat sebuah peta prediksi dan proyeksi perubahan bumi yang
akan terjadi di 2100. Pada peta tersebut, terlihat hampir semua wilayah
di berbagai belahan bumi berwarna merah. Artinya, iklim yang terjadi di
wilayah tersebut akan berubah drastis jadi memanas.
Menurut para
ilmuwan yang sedang meneliti fenomena ini, hal tersebut disebabkan oleh
lapisan karbondioksida di atmosfir bumi yang nantinya akan mencapai
angka yang sangat tinggi, yakni 935 ppm (parts per million). Untuk saat ini, lapisan karbondioksida tersebut sedang berada di angka 400 ppm. Demikian dilansir laman Mirror, Rabu (17/6/2015).
Jika
nanti ternyata prediksi yang diumumkan benar terjadi, maka sebagian
besar wilayah bumi akan mengalami perubahan iklim drastis yang menjadi
sangat panas. Bahkan nantinya di wilayah Afrika, India dan Amerika
Selatan, temperatur hariannya bisa mencapai angka 45 derajat Celcius.
"NASA
memang sedang meneliti perubahan iklim yang terjadi di bumi untuk
jangka waktu yang panjang. Kami juga sedang mempelajari mengapa hal ini
bisa terjadi. Pun begitu, pihak kami akan mempersiapkan sebuah terobosan
baru yang akan menjadi penolong umat manusia menghindari adanya
fenomena seperti ini di masa depan," ungkap Ellen Stofan, Chief
Scientist NASA.
Lebih lanjut, peta perubahan iklim tersebut juga
tidak hanya memperlihatkan wilayah mana yang akan mengalami perubahan
iklim drastis, namun juga memperlihatkan wilayah curah hujan yang bisa
berubah-ubah di beberapa dekade ke depan.
"Dengan dataset
global terbaru ini, semua orang di seluruh bumi setidaknya bisa
mempersiapkan rencana dan bahkan terobosan terbaru agar bisa dipakai
untuk beradaptasi dengan perubahan iklim ini," lanjut Stofan.
Tak
hanya `terbakar`, nantinya perubahan iklim yang akan terjadi di bumi
akan terjadi lewat beberapa fenomena, seperti banjir, kemarau, dan
kekeringan di beberapa wilayah.
Saat ini, pihak NASA pun telah
menjalin kerjasama dengan beberapa pemerintah negara untuk membuat
rencana kontijensi agar dapat mengantisipasi hal ini terjadi di masa
depan.