Popular Post

Posted by : Unknown Sabtu, 20 Juni 2015

Shishou - Jasad seorang pria tergeletak terlentang di atas lantai keramik Yonglong Hotel di Shishou, Privinsi Hubei, China, Jumat 19 Juni 2009

Kaus yang ia kenakan tergulung sebagian, memperlihatkan perut. Celana warna gelap rapat menutupi tubuh bagian bawahnya. Sudah dua hari jenazah Tu Yuangao dibaringkan di sana.

Orang-orang berkumpul di luar hotel, memblokade jalan masuk, mencegah polisi mengambil jasad Tu. Pada puncaknya, jumlah manusia yang berkumpul bahkan mencapai 70 ribu.

Seperti dikutip dari NDTV, di sisi lain, sekitar 10 ribu polisi dikerahkan. Rusuh pun tak terhindarkan. Massa terlibat bentrok dengan polisi, yang sebagian membawa senjata.

Dua hari sebelumnya, Tu Yuangao dinyatakan tewas bunuh diri dengan cara terjun dari lantai 3  Yonglong Hotel.

Setelah tubuhnya jatuh, orang-orang berlarian mendekat. Saat itu juga kematiannya mengundang curiga. Tak ada darah mengalir dari raga yang terhempas itu.

Sejumlah orang yang mengamati jasad itu dari dekat menduga, korban disiksa sebelum dijatuhkan. Sebab, ada noda darah di leher dan pergelangan kaki, paku di kepala. Organ kelaminnya pun rusak berat.

Jenazah koki hotel itu kemudian dipindah ke lobi. Keluarga Tu menuntut otopsi dilakukan. Namun, kepolisian justru berniat mengkremasi jasad itu. Saat polisi datang untuk membawa tubuh kaku korban, orang-orang menduga, aparat berniat menutup-nutupi kebenaran.

Kemudian, tersebar kabar bahwa insiden yang diduga sengaja ditutupi pernah terjadi di hotel yang sama. "Yonglong Hotel adalah tempat untuk transaksi seksual dan narkoba," demikian isi pesan yang diposting seorang siswa SMU pada 22 Juni 2009.

"Pada 1999 seorang gadis meninggal di hotel itu namun kasusnya ditutup tanpa penjelasan. Dua tahun lalu ada remaja 16 tahun yang juga tewas di sana, polisi menetapkannya sebagai kasus bunuh diri," demikian isi pesan itu. "Kasus tersebut diututup dengan uang RMB 35 ribu dari manajer hotel, yang adalah adik dari walikota."

Warga Shishou yakin, Tu tewas karena ia tahu rincian aktivitas kriminal rahasia. Pemilik hotel tempatnya bekerja diduga terkait dengan jaringan narkoba, dengan bantuan kepala polisi setempat dan istri kepala hakim di pengadilan lokal.

Pada 20 Juni 2009, pemerintah kota mulai memutus jaringan internet di Shishou. Esoknya, polisi berhasil menerobos kerumunan dan mengambil jasad Tu untuk dikremasi. Sejumlah orang -- termasuk saudara dan kerabat korban -- kemudian ditahan.

Selain kerusuhan di Tiongkok, tanggal 19 Juni menjadi momentum bagi Pendiri Wikileaks Julian Assange mencari suaka politik ke Ekuador melalui kedutaannya di London.

Assange adalah pendiri situs pembocor Wikileaks  yang mengungkap sejumlah kawat diplomatik yang membuat malu sejumlah negara. Saat itu ia terancam diekstradisi ke Swedia terkait kasus kejahatan seksual yang dibantahnya.

Sementara itu pada 1978, komik strip Garfield dari Amerika Serikat pertama kali diterbitkan.

Ditulis Oleh : Unknown

Terimakasih atas kunjungan Kamu Karena telah Mau membaca artikel 19-6-2009: Kematian Misterius dan Perebutan Jasad Picu Kerusuhan. Tapi Kurang Lengkap Rasanya Jika Kunjunganmu di Blog ini Tanpa Meninggalkan Komentar, untuk Itu Silahkan Berikan Kritik dan saran Pada Kotak Komentar di bawah. Kamu boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel 19-6-2009: Kematian Misterius dan Perebutan Jasad Picu Kerusuhan ini jika memang bermanfaat bagi kamu, tapi jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Pengunjung yang baik akan memberikan komentarnya di sini :p. Terima Kasih :)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Sharing All of The World - Date A Live - Powered by Blogger - Designed Editing by Sandra Utama Putra - and Supported by Dila Yolanda -