- Back to Home »
- News »
- Terungkap, Alien Bisa Deteksi Keberadaan Manusia
Chicago - Keberadaan Alien memang dianggap
sebagai sebuah fenomena misterius yang masih terus diusut sampai
sekarang. Berbagai cara digunakan agar dapat membuktikan bahwa memang
benar Alien itu hidup di dunia nyata.
Pernahkah Anda berpikir
bahwa di tengah gencarnya manusia mencari berbagai macam cara untuk
mengungkap keberadaan Alien, di saat yang sama mereka pun sebenarnya
juga tengah mendeteksi keberadaan kita?
Hal tersebut diungkap
langsung oleh Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), yang
memiliki teori bahwa Alien bisa mendeteksi keberadaan umat manusia di
bumi.
NASA menjelaskan bahwa memang ada sebuah hubungan antara
bumi dan Alien. Perubahan lingkungan dan iklim menjadi `informasi` yang
terpancar ke Alien agar dapat mengetahui keberadaan manusia di bumi.
"Alien
dapat melacak manusia dari perubahan lingkungan berdasarkan kondisi
atmosfer," kata mantan astronot NASA, John Grunsfeld di sebuah
konferensi Sains di Chicago, seperti dilansir laman Dailymail, Kamis (18/6/2015).
Lebih
lanjut, Grunsfeld juga mengungkap bahwa makhluk yang hidup di semesta
ini sebenarnya tidak hanya manusia, tumbuhan dan hewan. Banyak sekali
kemungkinan yang bisa memperlihatkan tanda-tanda kehidupan Alien. Ia
mengatakan, teknologi pun harus dimanfaatkan agar dapat membantu proses
pembuktian makhluk esktraterestrial tersebut.
Semakin
berkembangnya teknologi sains yang dapat mendukung keberagaman penemuan
luar angkasa, Alien bukan lagi menjadi sebuah mitos. "Ini cuma persoalan
waktu, kapan kita membuktikan keberadaannya," ujar Direktur Heliofisik
NASA Jeffery Newmark.
Newmark berpendapat, Alien tidak
divisualisasikan sebagai makhluk dengan postur pendek dan berwarna
hijau. Ia justru menyatakan bahwa Alien memiliki postur yang sama dengan
mikroba yang ada di bumi.
Spekulasi dan pernyataan Grunsfeld dan
Newmark rupanya terkait dengan beberapa penemuan air oleh NASA di
lokasi-lokasi luar angkasa yang mengejutkan.
Penelitan terbaru
menunjukkan bahwa sebanyak 50 persen wilayah utara Mars rupanya memiliki
lautan yang dalam. Bahkan, perairan tersebut sudah ada di Mars sejak
1,2 miliar tahun lamanya. Hal ini, disimpulkan oleh para ilmuwan bahwa
dibutuhkan waktu yang panjang dan proses yang begitu rumit untuk
membentuk sebuah kehidupan.
Selain itu, keberadaan air yang
mengandung unsur garam terdapat di sebuah bulan milik planet Jupiter,
Ganymede. Ada juga lautan yang ditemukan di sebuah posisi dijepit kedua
es. Penelitian tersebut terbukti dilakukan melalui teleskop Hubble.
Selain
itu, bulan Jupiter yang lain, Europa, serta satelit Saturnus,
Enceladus, diperkirakan memiliki lautan yang kaya dengan unsur mineral.
"Penelitian
kami menunjukkan sedang dalam kemajuan yang sangat pesat," kata
Direktur Planetarium NASA Jim Green. Ia pun optimis bahwa ambisinya
serta misi NASA menemukan kehidupan baru di tata surya akan terbukti.
Tahun
lalu, NASA telah memprediksi sebuah kehidupan baru akan ditemukan dalam
20 tahun mendatang. NASA bahkan merencanakan proyek ke Mars pada tahun
2020 untuk mencari bukti lebih lanjut mengenai tanda-tanda kehidupan.
Sedangkan pada 2030, nantinya para astronot diharapkan sudah bisa mendarat di planet tersebut.