- Back to Home »
- News »
- Reruntuhan Kuno di Seberang Taj Mahal, Bukti Mitos The Black Taj?
Agra - Struktur kuno berusia 500 tahun
ditemukan di taman, seberang monumen cinta Taj Mahal di Agra. Diduga itu
adalah istana musim panas Shah Jahan, Maharaja Mughal kelima India.
Arkeolog
menduga, reruntuhan tersebut adalah 'baradari' istana-- sebuah paviliun
dengan 12 pintu yang didesain untuk aliran udara.
Taman di mana
struktur tersebut ditemukan, yang dikenal sebagai Mehtab Bagh, diyakini
menjadi lokasi favorit sang maharaja untuk memandang Taj Mahal di kala
malam.
"Reruntuhan struktur mirip baradari itu ditemukan di seberang Taj
Mahal adalah fakta yang menguatkan dugaan bahwa Shah Jahan pasti
membangun tempat tersebut untuk menikmati pemandangan Taj Mahal, sambil
duduk di tepi sungai," kata pejabat Archaeological Survey of India
(ASI) kepada Aditya Dev dari Times of India, seperti di kutip dari Daily Mail, Jumat (4/7/2014).
"Bangunan tersebut diduga ambles karena banjir atau adanya ruang kosong di bawah struktur."
Sejauh ini para arkeolog telah mengekskavasi bagian tembok di kompleks taman tersebut.
Mehtab
Bagh, yang diterjemahkan dalam Bahasa Inggris menjadi Moonlight Garden,
-- taman yang indah kala senja, telah lama dikaitkan dengan mitos the
black Taj atau Taj Mahal versi hitam.
Mitos The Black Taj Mahal
Konon, diyakini
Shah Jahan tak pernah berniat dimakamkan di sebelah istrinya, Mumtaz
Mahal di Taj Mahal -- di mana nisannya kini berada. Itu mengapa makamnya
menjadi satu-satunya yang tak simetris di bangunan yang diakui sebagai
Situs Warisan Dunia UNESCO itu.
Ia sebenarnya ingin membangun Taj Mahal yang lain untuk menjadi
peristirahatannya terakhir. Bedanya, yang ini dibangun dari marmer
hitam. Serba gelap. Sebagai tanda duka cita yang mendalam akibat
ditinggal sang istri terkasih.
Kemudian, sang maharaja juga ingin membangun jembatan yang
menghubungkan 2 Taj Mahal -- hitam dan putih -- melintasi Sungai
Yamuna. Namun, rencana itu kabarnya digagalkan oleh putranya.
Seorang
penjelajah Eropa, Jean Baptiste Tavernier yang mengunjungi Agra pada
1665-lah yang kali pertama mencetuskan ide Taj Mahal versi hitam dalam
tulisannya.
Klaim itu diperkuat hasil observasi yang dilakukan
sejumlah arkeolog pada 2006, yang menyebut bagian dari kolam di Mehtab
Bagh, mencerminkan refleksi gelap Taj Mahal.
Namun, para
pejabat Archaeological Survey of India (ASI) menekankan, tak ada bukti
sejarah yang membuktikan eksistensi Taj Mahal versi hitam. Menyebutnya,
itu hanya cerita yang sering disampaikan pemandu wisata untuk menarik
para pengunjung.
Ekskavasi sebelumnya yang dilakukan pada tahun
1990-an menemukan reruntuhan berbentuk segi delapan dengan dengan 25 air
mancur, kolam kecil, dan sebuah baradari di area timur taman.
"Kerja
kali ini fokus pada bagian selatan taman yang berhadapan dengan Taj
Mahal, yang membuat temuan ini semakin menarik," kata pejabat itu.