Kukang ekor cincin. AP/Itsuo Inouye
Kukang atau sloth, ternyata memiliki tingkat metabolisme yang sangat
rendah. Imbasnya, hewan ini tak banyak melakukan aktivitas tiap harinya.
Tapi, apakah begitu juga saat mereka kawin?
Ada enam spesies
kukang di dunia ini. Dua spesies diantaranya memiliki dua dan tiga
jempol. Sebagian besar tinggal di hutan Amerika Tengah dan Selatan.
Meski secara penampilan terlihat amat mirip, tapi keduanya sama sekali
berbeda dalam hal taksonomi.
"Salah satu perbedaan adalah
tingkat kemalasan," kata Jonathan Pauli, ahli ekologi satwa liar dari
University of Wisconsin-Madison, seperti dikutip dari
Live Science edisi 17 Mei 2015. Dalam hal kawin-mawin, keduanya memiliki tingkat kemalasan berbeda.
Para pejantan kukang berjempol tiga biasanya tak sungkan berpoligami.
Sebaliknya, para betinanya sungkan untuk melakukan reproduksi.
Betina kukang berjempol dua, kata Pauli, hanya kawin di awal musim
panas dan gugur, kemudian melahirkan pada awal tahun depannya. Mereka
lantas mengasuh bayi mereka sampai datang musim kawin berikutnya.
"Siklusnya cukup terjaga," ujarnya. Di sisi lain, pejantan kukang
berjempol dua malah jarang kawin dan betinanya memiliki hasrat kawin
yang kuat.
Pejantan dari kedua jenis ini merupakan makhluk
berkelompok. Dalam satu habitat, kukang berjempol dua dan tiga bisa ada
dalam satu habitat yang sama. Hanya, tingkat kepadatan habitat keduanya
memang berbeda.
Sedangkan para betina, baik itu yang berjempol
dua atau tiga, memiliki rumahnya masing-masing. "Biasanya berdekatan
dengan pejantan," kata Zach Peery, anggota penelitian. Namun Peery dan
Pauli belum mengetahui kenapa para kukang menciptakan ruang habitat yang
seperti itu. Penelitian keduanya diterbitkan dalam jurnal
PLOS ONE.
Jurnal Pauli menyebutkan betina akan mengumumkan hasratnya untuk kawin
dengan jeritan bernada tinggi. Beberapa masyarakat di pedesaan yang
berdampingan dengan habitat kukang menuturkan bahwa mereka sering
mendengar siulan bernada tinggi dari kukang jenis Bradypus torquatus
pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. "Panggilan itu seperti bunyi
'eeeehh' nyaring," kata anggota penelitian dari University of Sao Paolo
di Brazil, Adriano Chiarello.
Seorang peneliti juga pernah
menyaksikan pejantan jenis B. variegatus berjempol tiga sedang bergerak
ke arah betina dan memanggilnya dengan lengkingan di Hutan Espirito
Santo, tenggara Brazil. Itu membuktikan bahwa betina sedang berusaha
menarik calon pasangannya.
Pasangan kukang terkadang tetap
bersama-sama, bahkan di pohon yang sama, selama satu hari penuh. Namun,
kata Chiarello, tak jarang pertemuan terjadi hanya selama beberapa menit
sebelum kembali ke urusannya masing-masing.
Selain itu,
Chiarello mengatakan, tak jarang terjadi pertarungan antara dua
penjantan. "Tapi masih belum jelas memperebutkan wilayah atau betina,"
ujarnya.
Ditulis Oleh : Unknown

Terimakasih atas kunjungan Kamu Karena telah Mau membaca artikel
Aneh Tapi Terjadi: Sebelum Kawin, Kukang Menjerit . Tapi Kurang Lengkap Rasanya Jika Kunjunganmu di Blog ini Tanpa Meninggalkan Komentar, untuk Itu Silahkan Berikan Kritik dan saran Pada Kotak Komentar di bawah. Kamu boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel
Aneh Tapi Terjadi: Sebelum Kawin, Kukang Menjerit ini jika memang bermanfaat bagi kamu, tapi jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Pengunjung yang baik akan memberikan komentarnya di sini :p. Terima Kasih :)