- Back to Home »
- News »
- 18-6-1815: Akhir Kisah Tragis Kekuasaan Kaisar Napoleon
Paris - Waterloo di Belgia merupakan tempat
yang tak akan bisa dilupakan oleh Kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte.
Bukan kenangan baik yang diingat namun sebuah memori buruk yang
menghantuinya sepanjang masa.
Di tempat itu Napeleon kalah dari Duke of Wellington. Tidak hanya
menyerah, era kejayaan Napeleon resmi berakhir setelah perang Waterloo.
Menurut beberapa catatan sejarah, Napoleon yang saat itu didukung
oleh 72 ribu tentara Prancis salah menerapkan stretegi perang. Menunggu
menyerang sampai tengah hari menyebabkan tentara Duke of Wellington
punya banyak waktu untuk berpikir bagaimana mengatasi serangan Napoleon.
Benar saja pertahanan pasukan Duke of Wellington semakin kuat. Saat
pasukan Napoleon lengah dan kelelahan mereka melencarkan serangan
dahsyat.
Napoleon pun menelan pil pahit. Setelah gagal menginvasi Rusia
kekealah ini berujung dirinya lengser dari tahta dan diasingkan dari
negaranya.
Saat masih berkuasa di Prancis Napoleon merupakan sosok yang sangat
ditakuti. Menyandang gelar Kaisar dia berkeinginan mengubah Prancis.
Sejak awal ia tak ingin menjadi bagian dari rezim lama, yang
diruntuhkan seiring terpenggalnya kepala Raja Louis XVI dan gegap
gempita teriakan "Vive la Nation! Vive la République!" Hidup Republik!
"Menjadi raja adalah mewarisi ide lama dan silsilahnya. Aku tak ingin
jadi penerus dari siapa pun," kata Napoleon, menjelaskan mengapa ia
ingin menjadi kaisar, bukan raja Prancis. Sebaliknya, ia menolak ide-ide
republik. Demikian dikutip dari History Chanel, Kamis (17/6/2015).
Pada tanggal yang sama pada 1936, seorang pria Kenya lahir kedunia.
Pria bernama Barack Obama Sr merupakan ayah dari Presiden AS saar Barack
Obama Jr.
Selain itu di tanggal yang sama tahun 1989, Birma resmi berubah nama
menjadi Myanmar. Perubahan ini dilakukan oleh Pemerintah Junta Militer
yang telah lama berkuasa.